Leadership
6 Cara Bersaing secara Sehat
By STUDiLMU Editor
Bersaing. Ini adalah kata yang dijauhi oleh beberapa orang, namun benar-benar dicari oleh sebagian orang lainnya, bahkan sangat diperlukan bagi mereka. Orang-orang yang menyukai lingkungan yang dipenuhi oleh persaingan yakin bahwa mereka dapat menjadi pribadi yang jauh lebih baik saat menceburkan diri ke dalam lingkungan tersebut. Mereka akan lebih berinovasi dan kreatif dalam berpikir dan bertindak.
Menurut pandangan tradisional, persaingan dapat menghasilkan hasil yang terbaik di dalam diri seseorang, karena ini membantu mereka dalam berkembang untuk terus maju, dan dalam waktu yang sama juga dapat menerima sebuah kekalahan.
Bersaing secara sehat akan menjadi baik diterapkan jika kita (perusahaan) bersaing dengan perusahaan lainnya, yang mungkin memiliki target pasar yang sama atau berbeda. Namun, bagaimana jika lingkungan kompetitif yang dimaksud terjadi di dalam perusahaan itu sendiri? Apakah itu adalah situasi yang baik dan menguntungkan untuk karyawan perusahaan tersebut?
Tidak perlu bingung ya rekan-rekan Career Advice, karena pada artikel ini kita akan membahas cara bersaing secara sehat yang mengarah pada mentalitas: tim kita harus menang, bukan saya harus menang. Yuk, kita coba menginspirasi karyawan atau tim melalui 6 cara hebat di bawah ini.
1. Menentukan Jumlah Pesaing
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa persaingan dapat menghasilkan hasil yang terbaik di dalam diri seseorang dan dapat membantu individu dalam menerima kekalahan. Intinya, persaingan adalah hal yang penting, bahkan sangat diperlukan agar kita memiliki rasa ‘greget’ untuk terus maju ke depan dan menjadi lebih baik dari yang lain.
Sayangnya, persaingan yang terus terjadi tanpa henti akan membuat karyawan menjadi kewalahan dan terbebani. Penting untuk kita menentukan persaingan yang tepat, seperti memikirkan “dengan siapa kita seharusnya bersaing?” hal ini menunjukkan bahwa bukan semua bisnis dan perusahaan adalah pesaing kita, apalagi jika mereka jelas-jelas memiliki produk dan target pasar yang jauh berbeda dengan kita.
Menurut penelitian yang ada, saat kita menentukan satu atau dua pesaing, ini akan membantu kreativitas karyawan menjadi semakin inovatif dan kreatif. Kita akan lebih mudah dalam membaca setiap pergerakan dari para pesaing, sehingga anggota tim tidak kewalahan dalam hal ini.
2. Memiliki Struktur yang Kuat untuk Mendorong Pembangunan Tim
Persaingan dapat bersifat kolaboratif, jika sebuah perusahaan memiliki struktur organisasi yang kuat di dalamnya. Kita semua di dalam tim harus memiliki prinsip yang kuat dalam membantu semua anggota tim yang ada di dalamnya. Dukungan yang diberikan oleh atasan pada setiap kompetisi yang ada di luar perusahaan, akan meningkatkan motivasi kerja dalam sebuah tim untuk menciptakan “kami lah yang terbaik”, berusaha lebih unggul dari produk perusahaan lainnya. Ini juga dapat memotivasi rekan kerja untuk saling bekerja sama, saling membimbing, dan mendukung rekan-rekan mereka.
3. Memasangkan Karyawan Secara Efektif
Cara ini dilakukan dengan sengaja dengan bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan secara menyeluruh.
Kita dituntut untuk dapat bekerja sama dengan semua karakter yang dimiliki dari masing-masing karyawan. Meskipun begitu, para pemimpin juga memiliki andil yang kuat dalam mencocokkan pasangan karyawan untuk bekerja sama dalam satu tim. Misalnya, karyawan A memiliki karakter yang baik dalam bekerja, dia gigih, ulet dan selalu termotivasi dengan baik dalam setiap pekerjaan yang diselesaikannya, sayangnya karyawan A ini tidak suka berpikir di luar batas, sehingga ide-ide yang dia berikan terdengar sangat monoton. Di sisi lain, karyawan B terlihat kurang termotivasi namun memiliki kreativitas yang tinggi, sehingga pemimpin mengambil langkah untuk memadukan mereka menjadi satu tim.
Dalam hal ini, karyawan A dapat membantu karyawan B untuk menjadi lebih termotivasi dan semangat dalam bekerja. Sedangkan, karyawan B dapat membantu karyawan A untuk bisa berpikir lebih kreatif dan inovatif.
Positifnya lagi, ini juga bisa membantu semua anggota tim untuk saling terlibat, mengenal dan belajar antar anggota tim.
4. Membuka Jalur Kreativitas
Untuk menciptakan budaya yang kompetitif, diperlukan pintu yang terbuka agar para karyawan dapat masuk menorehkan ide-ide cemerlang yang mereka miliki. Jika di dalam perusahaannya saja, segala ‘pintu kreativitas’ seakan tertutup, bagaimana mereka dapat masuk dan berkontribusi untuk masa depan perusahaan yang lebih inovatif?
Dalam hal ini, pemimpin perlu mengajak dan mendorong para karyawan untuk tidak ragu-ragu dalam menyampaikan aspirasi mereka. Sebagai contoh, saat saya sebagai seorang manajer memperlihatkan reaksi yang baik dan menyenangkan saat ada karyawan yang memberikan ide mereka dan tidak hanya itu, saya juga memberikan apresiasi kepada karyawan tersebut dengan berterima kasih kepada karyawan. Meskipun pada ujungnya, saya tidak menerapkan pendapat yang dia berikan. Namun setidaknya, karyawan akan merasa senang karena mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Dari skenario ini, budaya kerja yang kompetitif akan semakin tercipta, karena karyawan lainnya akan berlomba-lomba untuk memberikan aspirasi yang mereka miliki kepada perusahaan. Bisa jadi kan selama ini mereka tidak memberikan ide apapun karena takut ditolak mentah-mentah?
5. Pikirkan “Kira-kira Sumber Daya Apa yang Karyawan Perlukan?”
Selain membuka jalur kreativitas, penting untuk para pemimpin menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh karyawan agar budaya kompetitif dapat terbentuk dengan baik. Jika pembaca Career Advice adalah seorang pemimpin, coba berikan diri Anda luang waktu untuk berpikir sejenak, “kira-kira sumber daya atau fasilitas apa saja ya yang diperlukan oleh karyawan saya, agar mereka menjadi tim yang kreatif?” Sebagai contoh, apakah kita perlu menawarkan kelas internal, tutorial, dan lokakarya, yang memungkinkan karyawan kita memiliki akses ke mentor dan para eksekutif top.
6. Jadikan kompetisi berharga
Jangan terapkan langkah-langkah di atas tanpa tujuan yang jelas dan pasti. Budaya kerja kompetitif yang ingin dibangun di lingkungan kerja haruslah memiliki arah yang jelas. Nah, tujuan dari kompetisi kerja harusnya bukan semata-mata untuk mendapatkan kemenangan, hadiah atau laba. Kompetisi kreatif harus mengarah pada pengembangan keterampilan, dan mendorong pembangunan hubungan antar departemen.
Featured Career Advice
-
Resume & Interviewing
Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan
-
Innovation
Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness
-
Productivity
Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif
-
Mindset
Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian
-
Innovation
Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?
-
Mindset
5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja
-
Productivity
Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan
-
Self Improvement
Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini
-
Productivity
Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien
-
Productivity
Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten
-
Self Improvement
Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien
-
Innovation
Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok
-
Generation Millenials & Z
Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama
-
Self Improvement
Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor
-
Self Improvement
Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja
-
Self Improvement
Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah
-
Self Improvement
Tampil Menawan dengan Make Up Sesuai Bentuk Wajah
-
E-learning
Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU
-
E-learning
Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!
-
E-learning
Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU
-
Tips of Management
Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan
-
Leadership
Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah
-
Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership
-
Communication
Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital
-
Communication
Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams
-
Tips of Management
Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group
-
Tips of Management
Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda
-
Tips of Management
Tips Membuat Artikel di LinkedIn
-
Tips of Management
Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders
-
Productivity
Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse
-
Productivity
Proses-Proses dalam Warehouse Management
-
Productivity
Mengoptimalkan Fungsi Warehouse
-
Productivity
Mengenal Warehouse Management System
-
Productivity
Jenis-Jenis Warehouse
-
Mindset
Karakteristik Budaya Kerja Jepang
-
Tips of Management
Sukses Berjualan di TikTok Shop
-
Tips of Management
10 Ide Konten TikTok Menarik
-
Marketing & Sales
Jenis-Jenis Struktur Pembelian
-
Tips of Management
Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian
-
Tips of Management
Manajemen Pembelian
-
E-learning
Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital
-
E-learning
Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education
-
Innovation
Dunia Telah Berubah ke Arah Digital
-
Tips of Management
Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online
-
Tips of Management
Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis
-
Self Improvement
Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?
-
Productivity
Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif
-
Marketing & Sales
SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif
-
Marketing & Sales
Memilih Metode Penjualan yang Tepat
-
Productivity
Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami
-
Self Improvement
Menerima Umpan Balik (Feedback)
-
Self Improvement
Analisis Persoalan Potensial
-
Self Improvement
Tindakan Pencegahan (Preventive Action)
-
Self Improvement
Rencana Darurat (Contingency Plan)
-
Self Improvement
Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik
-
Productivity
Musik Meningkatkan Produktivitas
-
Productivity
Rutinitas Pagi Pekerja Sukses
-
E-learning
Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia
-
Productivity
Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro
-
Tips of Management
Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table